UKRIDA Kampus I

  Jl. Tanj. Duren Raya no. 4
  Jakarta Barat 11470

  UKRIDA Kampus II

  Jl. Arjuna Utara no. 6
  Jakarta Barat 11470

  021 566 6952

  secretarylib@ukrida.ac.id

Demo Diamond Painting 23 November 2018

25 November 2018 | posted by JC-RM

Salah satu kegiatan dari Festival Budaya Nusantara adalah demo diamond painting yang disampaikan oleh Ibu DR, Dra. Rina Priastini, M.Kes. Beliau merupakan dosen tetap di Fakultas Kedokteran Ukrida yang memiliki talenta di bidang seni, khususnya keterampilan membuat diamond painting. Seperti apa keterampilan diamond painting?

Diamond Painting merupakan salah satu kerajinan tangan yang banyak disukai, baik dikalangan orang tua maupun anak muda. Diamond painting sebenarnya merupakan pengembangan dari kerajinan tangan strimin atau kristik, dengan pola dasarnya hampir sama, namun material dan alat yang digunakan berbeda. Pada kerajinan tangan strimin atau kristik, pola dasar gambar berada pada selembar kain yang kemudian ditusuk atau disulam menggunakan benang dan jarum mengikuti pola pada gambar. Sedangkan piamond Painting, pola dasar menggunakan bahan canvas yang akan ditempeli dengan butiran kristal atau manik-manik yang terbentuk sesuai dengan pola gambar, menggunakan bantuan alat pinset.

Diamond Painting ini berasal dari Cina dan diproduksi di Cina berdasarkan permintaan konsumen. Bahan dasar dari diamond painting yaitu batu kristal baik itu berbentuk bulat maupun segi empat, yang diambil dari sungai yang terdapat di Cina dan diproduksi sesuai dengan gambar yang di-scan. Batu kristal tersebut diwarnai sesuai dengan gambar yang telah di-scan. Setiap warna pada batu kristal memiliki kode masing-masing disesuaikan dengan gambar tersebut. Ketika gambar di-scan, maka secara otomatis akan memunculkan kode-kode dari warna batu kristal mengikuti pola gambar, misalnya merah dengan kode 1, biru dengan kode 2 dan seterusnya, sehingga akan memudahkan untuk mencocokkan dengan gambar saat membuat diamond painting.

Lukisan diamond painting sangat mudah untuk dibuat. Kita hanya perlu membuka plastik yang melapisi kanvas pola gambar sedikit demi sedikit, kemudian mengambil batu kristal yang sesuai dengan kode warna pada pola gambar dan ditempelkan pada canvas. Lakukan itu secara tekun, sabar dan teliti sampai semua bidang pada pola gambar ditutupi oleh batu kristal.

Diamond painting sekarang ini banyak diminati masyarakat Indonesia khususnya dikalangan ibu-ibu maupun anak muda, bahkan sudah menjadi hobi baru bagi mereka. Ada beberapa alasan mengapa diamond painting sangat cepat persebarannya dan disukai karena (1) diamond painting lebih mudah dikerjakan tidak membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya, yang dibutuhkan hanyalah ketelatenan, kerapian dan kemauan dalam menempelkan batu kristal satu persatu sesuai dengan pola gambarnya, (2) hasil dari diamond painting membuat suasana lukisan lebih hidup dan berwarna dengan kilauan batu kristal yang ditempelkan, (3) dapat dikerjakan bersama teman karena tinggal mencocokkan batu kristal dengan gambar kemudian ditempelkan pada canvas, (4) gambar polanya beragam dan menggunakan peralatan yang sederhana, (5) dapat disimpan untuk dikerjakan keesokan harinya karena lem pada canvasnya tidak hilang selama plastik pembungkus tidak lepas, (6) diamond painting dijual dalam satu set beserta warna batu yang dibutuhkan dalam melengkapi lukisan, sehingga tidak lagi repot membeli peralatannya.

Berita Terbaru

Seminar Perpustakaan Sekolah: Literasi Digital bagi Generasi Milenial Melalui Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Ukrida melakukan seminar yang bertemakan “Literasi Digital bagi Generasi Milenial melalui Perpustakaan Sekolah”, hari Kamis, 29 November 2018.

Festival Budaya Nusantara Dalam Konteks Kekinian

Perpustakaan Ukrida menggelar acara bertemakan Festival Budaya Nusantara dalam Konteks Kekinian pada 19 s.d. 23 November 2018.

selengkapnya

Seminar Nasional "Blended Librarianship"

Seminar Nasional dengan tema "Peluang dan Tantangan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam mendukung pembelajaran berbasis Online." akan kembali diadakan

selengkapnya