Perkembangan teknologi internet mengalami perubahan signifikan dalam satu dasa warsa terakhir. Kecepatan koneksi internet dan kemudahan memiliki perangkat gadget menjadi pilihan kaum muda atau yang lebih sering disebut generasi milineal untuk selalu mengakses segala informasi di media sosial. Generasi milenial begitu mudah mengekspresikan pendapatnya dalam media sosial, terkadang tanpa pertimbangan dengan nalar baik, setiap ucapan atau tulisan dengan mudah beredar di media sosial dan bisa saja menimbulkan sensasi ataupun ketidaknyamanan bagi yang membaca unggahan suatu informasi, atau melihat tampilan foto, video mereka. Eksis di media sosial saat ini menjadi sebuah impian banyak kalangan remaja, karena popularitas mudah dijangkau melalui tombol likes, share, dan comment. Generasi milenial mendominasi pengguna media sosial terbesar di Indonesia saat ini.

Berkembangnya konten digital dengan multi format: teks, audio, video, foto, dan lain-lain menjadi pilihan menarik bagi kelompok remaja dan pemuda dan dijadikan sebagai sumber informasi. Sangat disayangkan sumber-sumber informasi seperti perpustakaan, bukanlah menjadi pilihan utama untuk dijadikan sumber rujukan atau sumber informasi terpercaya. Disamping itu, kemampuan berpikir kritis tidaklah sama diantara kaum milenial, terutama kemampuan untuk mengkritisi informasi yang beredar di media sosial. Kemampuan literasi digital perlu digiatkan, mengingat generasi penerus bangsa berada dalam generasi milenial, seperti remaja dan pemuda Indonesia Pentingnya berpikir kritis sekaligus mengasah keterampilan berpikir terhadap informasi yang ditemukan. Pada akhirnya tahapan penggunaan informasi dengan memperhatikan aspek etika informasi menjadi suatu penguasaan keterampilan literasi informasi bagi siswa di sekolah tersebut. Bagi generasi muda, sebaiknyai diperlengkapi keterampilan literasi digital. Demikian halnya bagi pustakawan dan pengelola perpustakaan sekolah perlu diperlengkapi pengetahuan dan pemahaman tentang media sosial, literasi digital, untuk dapat mengembangkan materi pelatihan literasi informasi lebih baik lagi.

TUJUAN

Setelah mengikuti seminar ini Peserta diharapkan:

1. Memahami pengunaan media sosial sesuai prinsip-prinsip literasi digital.
2. Memahami pengetahuan secara komprehensif dan aktual tentang literasi digital.
3. Memahami dan mengembangkan materi literasi digital dan diajarkan kepada siswa sekolah.

PEMBICARA

• Ir. Nukman Luthfie - Digital & Social Media Strategist & Digital Business
• Muhamad Ihsanudin, M.Hum - Ketua Umum Pengurus Pusat ATPUSI & Kepala Perpustakaan Insan Cendekia Serpong
• Dra. M. I. Eko Wiyanti, M.Si - Sekjen ATPUSI

PESERTA

Target peserta seminar sebanyak 150 orang, mencakup:

1. Pustakawan sekolah , pengelola perpustakaan sekolah (SD/SMP/MTs/SMA/MA).
2. Pemerhati Perpustakaan
3. Masyarakat yang tertarik bidang pusdokinfo

PENDAFTARAN

Pendaftaran dilakukan secara online:
bit.ly/LITERASIDIGITALUKRIDA2018

Pendaftaran dan pembayaran terakhir: 27 November 2018

Biaya partisipasi: Rp 150.000/peserta

Transfer pembayaran melalui
Yayasan BPTK Krida Wacana
Rek BCA: 656-030-018-1
BCA KCP Business Park (BCA Cabang Kebun Jeruk)

Kirimkan bukti pembayaran via email: libukridaevent@ukrida.ac.id dengan subyek: LiterasiDigitalUkrida2018 atau via WA: 0812-9000-5894, sertakan nama lengkap dan instansi Anda.

KONTAK KAMI

Krisna/Trimo/Wylliam/Ina

• Telp: 021-5666952 ext. 1901/1902/1903
• Email: libukridaevent@ukrida.ac.id
• WA: 0812-9000-5894
• LINE: ukrida_lib